1 min read

Ancaman Siber Meningkat, Perusahaan Industri Wajib Pakai SOC

Perusahaan industri kini menghadapi gelombang ancaman siber yang kian meningkat, dengan organisasi industri menyumbang 25,7% dari seluruh insiden siber pada tahun 2024, menjadikannya sektor yang paling banyak menjadi target.
Kompleksitas sistem kendali industri (ICS) yang kerap mengandalkan teknologi lama dan minim keamanan bawaan, serta kerentanan terhadap waktu henti, menuntut perusahaan untuk menjadikan ketahanan siber sebagai keharusan bisnis, bukan lagi pilihan.

Pusat operasi keamanan (SOC) yang efektif menjadi krusial dalam menghadapi tantangan ini. Namun, pembentukan SOC bukanlah sekadar implementasi sistem, melainkan integrasi antara manusia, proses, dan teknologi.

Pondasi keamanan siber yang kuat harus dibangun terlebih dahulu, dimulai dengan manajemen aset yang komprehensif, mengidentifikasi seluruh aset TI dan OT, termasuk perangkat ICS. Setelahnya, penilaian risiko menyeluruh perlu dilakukan untuk mengevaluasi kerentanan dan potensi ancaman, menggunakan kerangka kerja seperti IEC 62443 atau NIST CSF.

Penerapan kontrol keamanan utama, seperti perlindungan titik akhir khusus OT, firewall, dan sistem deteksi intrusi, merupakan langkah selanjutnya. Integrasi dan pengaturan pengumpulan telemetri insiden ke solusi SIEM juga penting agar tim dapat menganalisis dan merespons ancaman. Audit keamanan rutin dan segmentasi jaringan juga berkontribusi pada kesiapan operasional untuk deteksi dan respons ancaman tingkat lanjut.

Membangun SOC yang matang berarti memiliki pusat pertahanan siber yang proaktif dan berbasis intelijen. SOC modern harus mengintegrasikan tiga komponen penting: teknologi canggih, pakar terampil, dan proses yang terdefinisi dengan baik. Keahlian manusia sangat krusial; analis yang terampil mampu mengonfigurasi produk dengan benar, mengelola peringatan, dan membuat keputusan tepat di bawah tekanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *